Bupati Semarang dr H Mundjirin ESSpOG, Sabtu pagi (12/5) membuka “Festival Rawapening dan Desa Wisata” di Bukit Cinta tepi Danau Rawapening, di Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Pembukaan ditandai dengan pelarungan ancak sesaji di tengah danau, dengan menaiki perahu nelayan setempat. Dalam ancak sesaji tampak ber anekna makanan, mulai dari ingkung ayam, nasi tumpeng, hasil pertanian desa, dan opor serta makanan lainnya. Pelarungan merupakan tradisi ritual dalam nguri-uri budaya Jawa, dan merupakan rasa ungkapan syukur tentang hasil alam dan bumi untuk tetap dipertahankan.
Tampak hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Komisi B Provinsi Jawa Tengah Achsin Ma’ruf, Anggota DPRD Kabupaten Semarang Purwadi, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Semarang Sarwata “Ndower”, pemangku dan pemerhati wisata, para peserta Festival Rawapening dan Desa Wisata serta paduan suara dari alumni Universitas Indonesia.
Festival diramaikan dengan beberapa stan pameran unggulan desa sedikitnya ada 30 stan, yang didukung stan perwakilan dari Kabupaten Kendal, Salatiga Kota, Kabupaten Purwodadi, serta Kabupaten Demak. Mereka memamerkan produk unggulan yang ada di desanya, seperti hasil pertanian, produk kuliner dan kearifan lokal.
Dalam sambutannya, Bupati memperkenalkan pakaian khas Kabupaten Semarang berupa iket, yang dipadu dengan pakaian batik Lumintu yang bercorak kembang kopi dan bergambar candi gedongsongo (tangga), serta gambar ular (baru klinting), dan memakai sandal jepit bandol.
“Unggulan pariwisata di Kabupaten Semarang adalah Intanpari (Industri, Pertanian dan Pariwisata). Melalui Rawapening semakin dikenal masyarakt, baik di Indonesia khususnya maupun dunia Internasional. Silakan pengunjung dengan berswafoto, untuk diunggah di media social (medsos),” sebut Bupati Mundjirin.
Lebih lanjut Bupati mengatakan Kabupaten Semarang ada sebanyak 208 desa, 36 desa diantaranya adalah Desa Wisata. Unggulan pariwisata adalah aman, tertib, indah, sejuk juga ramah. “Dengan Sapta Pesona itu, insya Allah dengan kenangan orang pulang bisa cerita, Oh…! Seperti apa yang namanya “Bukit Cinta,” atau Bukit Brawijaya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih mengatakan, maksud tujuan diadakannya “Festival Rawapening dan Desa Wisata,” untuk mempromosikan potensi unggulan pariwisata, meningkatkan destinasi wisata sebagai destinasi wisata nasional, membanguan potesi wisata dan unggulan, serta menjalin hubungan kerjasama antara pemda Kabupaten Semarang dengan masyarakat sekitar, seperti sektor swasta, komunitas, pelaku ekonomi kreatif (UMKM), dan masyarakat. Eka Yonavilbia – Reporter MC Kabupaten Semarang