Musyawarah dusun sebagai sarana menyerap aspirasi masyarakat sebagai upaya pelibatan masyarakat secara langsung dalam pembangunan desa. Pembangunan desa meliputi pembangunan manusia (SDM) dan pembangunan dalam pemanfaat sumber daya alam (SDA), penerjemahan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat merupakan hal penting untuk memgoptimalkan tujuan dari pembangunan itu sendiri.
Musyawarah Desa di Desa Gedangan Kec. Tuntang telah dilaksanakan secara bergilir di 7 (tujuh) dusun dimulai pada tanggal 14 Agustus 2021 dan berakhir pada tanggal 30 Agustus 2021. Mengingat masih di berlakukannya PPKM dampak pandemi Covid-19 maka pelaksanaan musdus pada tahun ini dilaksanakan dengan prosedur kesehatan yaitu dengan menetapkan protokol kesehatan dan pembatasan peserta rapat/musyawarah sebanyak 20 (dua puluh) orang.
Pencermatan usulan masyarakat yang sudah termaktub/tertulis di RPJMdes selanjutnya di cermati dan dievaluasi bersama di masing-masing dusun dan kemudian dalam musyawarah ini peserta dapat menyampaikan usulan ataupun saran secara langsung dan terbuka.
Pada tahun 2021 ini pembangunan banyak yang harus di evaluasi dan bahkan dibatalkan karena adanya pandemi Covid-19, sehingga pelaksanaan pembangunan tahun 2022 masih merupakan pengganti dari pelaksanaan pembangunan yang tertunda di tahun 2021.
Usulan dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 masih menjadi prioritas yang sejalan dengan RPJMdes yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Di musyawarah dusun ini bapak Kepala Desa secara khusus berpesan kepada seluruh Kepala Dusun untuk bersama-sama mayarakat di dusun masing-masing untuk saling membantu dan juga menumbuhkan kepekaan sosial terutama bagi warga yang terkena Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri. Desa tidak mungkin bergerak tanpa adanya dukungan langsung masyarakat, adanya posko Covid-19 diharapkan menjadi pusat kegiatan dan juga pusat koordinasi baik tingkat RT, RW dan Desa agar tercipta sinkronisasi yang baik.
Semoga Pandemi ini segera berakhir dan bersama-sama kita wujudkan “INDONESIA TUMBUH…INDONESIA TANGGUH.