Ponpes Edi Mancoro Desa Gedangan Selalu Tebarkan Pesan Pluralisme

PLURALISME atau beragam pemahaman yang diusung oleh almarhum Gur Dur, bisa dibilang masih kental diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bila kita berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Edi Mancoro. Dengan pemahaman itulah, hingga sekarang ponpes ini masih sering didatangi oleh mahasiswa atau utusan dari sejumlah negara dan berbagai keyakinan yang notabene ingin belajar tentang pluralisme.

Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, Edi Mancoro berasal dari kata Edi yang artinya Bagus dan Mancoro yang berarti bersinar. Dengan demikian, bila digabung arinya menjadi sebuah pesantren yang diharapkan menjadi sebuah sinar yang bagus dan memancar ke seluruh penjuru dunia.

Semula tepatnya pada akhir 80-an hingga awal 90-an, Pesantren Edi Mancoro hanya sebuah tempat untuk pendidikan dan latihan LSM Desaku Maju. Adalah KH Mahfud Ridwan Lc yang memulai awal pendirian dan mengasuh pesantren yang berdiri pada 25 Desember 1989 itu.

Adapun wilayah kerja pesantren, awalnya terfokus pada dimensi religius yang bersifat normatif dan ekslusif daripada dimensi kemasyarakatan yang bersifat praktis, humanis, dan inklusif. Namun seiring berjalannya waktu yang menuntut dinamika masyarakat yang cepat dan beragam, selanjutnya pesantren ini pun hadir sebagai institusi yang responsif, proaktif, serta akomodatif.

“Pesantren Edi Mancoro berupaya mempertahankan harmonisasi, integralisasi, pribumisasi dimensi religius kemasyarakatan, kenegaraan, dan kebangsaan,” kata KH Mahfud Ridwan didampingi Pengasuhan Santri, Muhamad Hanif SS, MHum, belum lama ini.

Di samping dimensi keagamaan, keberadaan ponpes yang berlokasi di Dusun Bandungan, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang ini juga berusaha melakukan upaya yang berkaitan dengan persoalan kemasyarakatan yang kompleks dan pemberdayaannya. Semua itu dilakukan demi terbentuknya masyarakat yang madani, yakni masyarakat yang lebih mengutamakan keadilan, kebersamaan, dan manafikan sekat-sekat penghalang atas dasar agama, ras, suku, golongan, serta etnis yang selama ini ada dan hidup di tengah-tengah masyarakat.

Secara rinci dijabarkan oleh Muhamad Hanif, pendiri pesantren yang tergabung dalam Yayasan Desaku Maju dimotori oleh para aktivis 80-an. Diantaranya KH Mahfudz Ridwan Lc, KH Muhammad HM Sholeh BA, Matori Abdul Jalil, Zainal Arifin BA.

“Mahfudz Ridwan Lc, mendirikan pesantren alternatif yakni pesantren Edi Mancoro pada tanggal 26 Desember 1989 sebagai base camp yayasan sekaligus lokasi pendidikan dan latihan. Pada 2013, pengelolaan pesantren menginduk kepada Yayasan Edi Mancoro yang telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia,” paparnya.

Visi dan misi pesantren, lanjutnya, meliputi membentuk santri yang berwawasan keagamaan secara mendalam dalam konteks ke-Indonesiaan yang plural. Pesantren yang jaraknya dekat dengan Rawa Pening ini bersifat <I>non profit<P>, independen, dan mandiri dalam menentukan kebijakan dan garis perjuangannya.

“Beberapa lembaga yang aktif meliputi, Organisasi Santri Edi Mancoro (OSEM), Koperasi Pondok Pesantren (KOPPONTREN) Edi Mancoro, Kulliyatud Dirosah Al-Islamiyyah Wal Ijtima’iyyah (KDII), Madrasah Tahfid, dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Qiro,” ungkapnya.

Disinggung tentang kegiatan selama Ramadan, Hanif menyampaikan, selain santri yang ada di pesantren, pihaknya juga membuka diri terhadap siapa saja yang ingin belajar bersama santri yang mayoritas sebagai mahasiswa tersebut.

“Ada perwakilan dari agama lain yang kita undang untuk berdiskusi di sini, semua kami rangkai dalam bingkai persatuan,” ujarnya.

Pihaknya yakin, setelah menimba ilmu di Ponpes Edi Mancoro, santri dan santriwati yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya akan siap ketika terjun di tengah-tengah masyarakat. Menyusul, pengasuh tidak hanya membekali ilmu saja, akan tetapi juga membekali lulusan dengan pengalaman dan keterampilan sesuai bidang yang diambil.

“Yang senang komputer, menjahit, atau bengkel kita fasilitasi dengan mendatangkan tentor dari luar. Itu semua ditempuh agar lulusan siap setiap saat ketika dibutuhkan.

==================================================================================

Program Pesantren Edi Mancoro diantaranya adalah :

1. Melakukan kajian dan studi ke-Islaman secara intensif dan berkesinambunagan baik dalam prespektif tekstual yang bersifat normatif maupun dalam prespektif kontekstual ke-Indonesiaan

2. Menyelenggarakan diskusi-diskusi ilmiah, dialog keagamaan, dialog kemasyarakatan lintas SARA bagi seluruh komponen masyarakat Indonesia yang plural

3. Melakukan sosialisasi sekaligus pribuminisasi atas hasil kajian-kajian di atas bagi komunitas masyarakat pada umumnya

4. Menyelenggarakan diklat, kursus kilat bagi aktifitas pesantren dan kemasyarakatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat

5. Membentuk jaringan kerja sama antar pesantren, institusi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi sosial kemasyarakatan dan seluruh komunitas strategis di masyarakat

Alamat Pesantren Edi Mancoro :

Dusun : Bandungan
Desa : Gedangan
Kecamatan : Tuntang
Kabupaten : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
Telepon : (0298) 313329
Ponsel : 081392393873 / 085865561152
e-mail : ppedimancoro@gmail.com

Pengurus Pesantren Edi Mancoro :
Pimpinan : KH Mahfud Ridwan Lc
Pengasuhan santri : Muhamad Hanif SS, MHum
Pengasuh santri tahfidz : Rosyidah Lc
Ketua Yayasan Edi Mancoro  : Muhamad Hanif SS, MHum

Lembaga-lembaga :

1. Organisasi Santri Edi Mancoro (OSEM) adalah lembaga yang menangani secara langsung kegiatan kesantrian di pesantren. Khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga pesantren. Mengelola dan mengembangkan bakat minat santri dalam berbagai macam skill yang dimiliki oleh para santri.
Kepengurusan OSEM dipilih oleh santri sekali dalam satu tahun melalui Forum Musyawarah Santri
Berikut Pengurus OSEM periode 2013/2014 :

Ketua : Imma Dahliyani SPdI
Sekretaris : Thoha Zamroni
Bendahara : Roro Risalatul Muakhiroh
Rayon Putra : M Fatkurojaq SPdI
Rayon Putri : Durotul Yatimah SPdI

2. Koperasi Pondok Pesantren (KOPPONTREN) Edi Mancoro

Didirikan pada 1996 dengan nomer Badan Hukum : 12820/BH/KWK.II/IX/1996 tertanggal 16 September 1996. Koperasi ini memiliki tiga unit usaha, yaitu Unit Simpan Pinjam (KUB Sejahtera), Mini Market, dan Bengkel Sepeda Motor

Pengurus KOPPONTREN Edi Mancoro :
Ketua : Muhamad Zuhdi
Sekretaris : Budi Santoso SPdI
Bendahara : Ali Nugroho SAg
Pengawas : Purwadi

3. Kulliyatud Dirosah al-Islamiyyah wal Ijtima’iyyah (KDII)

Proses kegiatan belajar (KBM) di Pesantren Edi Mancoro dikelola oleh lembaga yang bernama Kulliyatud Dirosah al-Islamiyyah wal Ijtima’iyyah (KDII) atau bisa dimaknai sebagai Lembaga Kajian Islam dan Sosial. Lembaga ini fokus pada proses kelancaran KBM di pesantren. Metode yang digunakan oleh KDII dalam menjalankan KBM yaitu dengan tiga metode dasar yang pada umumnya digunakan di berbagai macam pesantren meliputi, Bandongan, Sorogan, dan Musyawarah

Dalam satu tahun pelajaran kegiatan, KBM terbagi menjadi dua periode atau semester yaitu ganjil dan genap. KBM terbagi menjadi lima tingkat yang pembelajarannya meliputi kajian fiqh, nahwu, sorof, tarikh, tauhid, bahasa arab dan tajwid. Untuk mengevaluasi hasil pembelajaran dan menentukan kenaikan kelas, diadakan ujian yang dilaksanakan setiap akhir semester.

Lembaga ini dikelola oleh para asatidz Pesantren Edi Mancoro yaitu :

Direktur : Khoirul Afifah SPdI
Bagian TU : Munirotul Azizah SPdI
Bagian Umum : Muhamad Fatkurrozaq SPdI
Bagian Kurikulum : Siti Muasyaroh
Bagian Humas : Ahmad Adnan SPdI

4. Madrasah Tahfid

Madrasah tahfid adalah lembaga yang menaungi dan mengasuh secara langsung santri yang mengikuti program hafalan Al-Quran. Program ini diampu oleh Ustadzah Rosyidah Lc, alumni dari Universitas Ahgaf Yaman.

5. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Qiro

KBIH Al-Qiro lahir dengan semangat untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan pengarahan, ilmu, pengetahuan, dan wawasan dalam melaksanakan ibadah haji atau umroh. KBIH melakukan kegiatan manasik satu kali dalam setahun selama 15 kali pertemuan. Dengan materi-materi yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan ibadah haji dan atau umroh. Materi-materi diampu oleh para pemateri yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *